Total Tayangan Halaman

Rabu, 09 Maret 2011

Tulisan

TULISAN ILMIAH
Tulisan ilmiah adalah tulisan yang disusun secara sistematis dan logis. Pada umumnya tulisan ilmiah berisikan masalah-masalah yang objektif yang dipadukan dengan kecermatan penalaran dan bahasa. Dalam karya tulis ilmiah, bahasa yang dipergunakan ialah bahasa formal. Ragam bahasa ilmiah umumnya mengikuti gagasan penulis dalam suatu bidang ilmu tertentu dan mempunyai struktur yang baku dan cermat, sehingga gagasan dapat dengan mudah dimengerti dan diterima oleh pembaca.

contoh :
Banjir Senin malam itu ternyata bukan hanya melumpuhkan Jakarta, tapi juga memakan korban jiwa. Seorang mahasiswi Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) meninggal dunia setelah terseret arus banjir di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Senin malam, 25 Oktober 2010.

Hujan deras yang mengguyur sejak kemarin sore membuat Jakarta lumpuh. Lalu-lintas di jalan-jalan protokol, arteri, dan jalan alternatif total lumpuh.
Hingga pagi ini, masih ada pemukiman warga yang tergenang banjir akibat luapan air sungai.




SEMI ILMIAH
Beberapa manga cerita aslinya bisa diangkat berdasarkan dari novel / visual novel, contohnya adalah dari segi sejarah, seperti sejarah Tiga Kerajaan (The Three Kingdom) seperti Legenda Naga (Ryuuroden) dan sejarah-sejarah Jepang, kadang ada yang memakai nama yang benar benar ada, ada juga yang memakai tokoh fiktif.
Komik dalam bentuk ini biasanya dicetak di atas kertas berkualitas tinggi dan berguna buat orang-orang malas membeli majalah-majalah manga yang terbit mingguan yang memiliki beragam campuran cerita/judul. Dari bentuk inilah manga biasanya diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Gaya Penggambaran
Rata-rata mangaka di Jepang menggunakan gaya/style sederhana dalam menggambar manga. Tetapi, gambar latar belakangnya hampir semua manga digambar serupa aslinya, walaupunpun gambar karakternya cukup sederhana. Para mangaka menggambar sederhana khususnya pada bagian muka, dengan ciri khas mata besar, mulut kecil dan hidung sejumput.




TULISAN NON ILMIAH
Karya tulisan non ilmiah memiliki variasi topik dan cara penyajiannya yang beragam, isinya pun tidak didukung fakta umum. Tulisan non ilmiah biasa disebut karangan yang ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya bisa abstrak, gaya bahasanya formal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis.
Karya tulis non ilmiah, yaitu cerpen, puisi dan novel.

Contoh puisi :
Lihat
Lihatlah sekeliling ruangan ini
Hanya ada sehelai kain
Tanpa adanya keindahan
Semua telah hilang tak berbekas
Tatapan yang sunyi dapat keangkuhan
Jangan hiraukan rasa amarah




_htm_

Bahasa Sebagai Alat Komunikasi

Salah satu yang diperlukan semua orang untuk memenuhi kebutuhan sosial adalah dengan berkomunikasi. Untuk berkomunikasi dibutuhkan suatu media yaitu bahasa. Dan bahasa yang kita pergunakan ialah bahasa Indonesia. Setiap orang tidak mungkin dapat berinteraksi tanpa bahasa. Dari bahasa yang digunakan ada sejumlah kosa kata yang dapat dipahami dan ada yang tidak dapat dipahami.
Bahasa yang tidak komunikatif bersifat sementara dan cenderung menghambat upaya pembakuan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia yang biasa kita pergunakan terbagi menjadi dua macam, yaitu bahasa baku dan tak baku. Bahasa baku biasanya sering kita gunakan untuk pembicaraan formal. Sedangkan bahasa tak baku biasa kita gunakan saat berbicara dengan teman sebaya atau tidak dalam pembicaaan formal.

Contoh bahasa baku :
Hasil nilai ujian anak ibu sebenarnya cukup baik tetapi anak ibu harus lebih giat belajar lagi, agar mendapatkan hasil yang sangat baik dan menjadi juara kelas.

Contoh bahasa tak baku :
Eh, Jhon loe tau gak? tadi pagi gue liat sih Dono isengin tukang ojek yang lagi lewat depan TU(telepon umum) pake paku. Parah banget tuh Dono, pagi-pagi udah bikin ban motor tukang ojek jadi bocor.




_htm_

Cara Berpikir

Kesuksesan, sering kita dengar kata-kata sukses dan kita semua selalu berkeinginan untuk selalu sukses, kita mengharapkan sukses dalam segala hal yang hasilnya dapat memuaskan. “Successful people think differently than unsuccessful people”, ungkapan seperti ini menjelaskan bahwa ada perbedaan antara orang sukses dan yang belum sukses ialah dari cara berpikirnya. Bila ada kesuksesan maka akan ada kegagalan, maksud kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.
Tipe cara berpikir orang sukses dari buku John C. Maxwell, “Thinking For A Chance”, Warner Business Books (2003);
> Bottom line thinking not wishful thinking.
Berfokus pada hasil sehingga dapat meraih hasil berdasarkan potensi pemikiran yang dimiliki.
> Big picture thinking not small thinking.
Cara berpikir ini menjadikan mereka terus belajar, banyak mendengar dan terfokus sehingga cakrawala mereka menjadi luas.
> Creative thinking not restrictive thinking.
Proses berpikir kreatif ini meliputi: think-collect-create-correct-connect.
> Strategic thinking not random thinking.
sehingga simplifies, customize, antisipatif, reduce error and influence other dapat dilakukan.
> Realistic thinking not fantasy thinking.
Memungkinkan mereka meminimalkan risiko, ada target & plan, security, sebagai katalis dan memiliki kredibilitas.
> Reflective thinking not impulsive thinking.
Memungkinkan mereka memiliki integritas, clarify big picture, confident decision making.
> Shared thinking not solo thinking.
Berbagi pemikiran dengan orang lain untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
> Unselfish thinking not selfish thinking.
Memungkinkan mereka berkolaborasi dengan pemikian orang lain.
> Innovative thinking not popular thinking.
Menghindari cara berpikir yang awam untuk meraih sesuatu yang lebih baik.
> Focused thinking not scattered thinking.
sehingga dapat menghemat waktu dan energi, loncatan-locatan besar dapat mereka raih.
> Possibility thinking not limited thinking.
Mereka dapat berpikir bebas dan menemukan solusi bagi situasi yang dihadapi.

Cara manusia berpikir dapat mempengaruhi tindakan manusia sehari-hari. Russell L. Ackoff, seorang filsuf, berpendapat ada dua ide utama yang mendasari cara berpikir ilmiah tradisional. Ide pertama dapat didasarkan dari pemahaman bahwa semua fenomena dapat diterangkan dengan menggunakan hubungan sebab-akibat yang menyatakan bahwa setiap hal mempunyai penyebab jika penyebab tersebut perlu dan cukup. Cara berpikir ini tidaklah memadai sebab seringkali mustahil bagi kita untuk dapat menemukan hubungan sebab-akibat satu demi satu antar komponen dalam sistem. Ide kedua disebut reduksionis yang menyatakan bahwa segala sesuatu yang ada di dunia (serta setiap pengalaman tentang dunia) dapat direduksi, didekomposisi, disasembli, atau dibagi-bagi sehingga diperoleh bagian yang tak dapat lagi dibagi-bagi. Penyelesaian masalah dari setiap bagian ini dianggap dapat menyelesaikan keseluruhan masalah.

Selasa, 08 Maret 2011

Arti Kata

1.sinonim => Dalam keluarga Andi, tak ada laki-laki lain tetapi setiap pagi ada pria yang bertamu kerumahnya.

2.hiponimi => Ibu Andi suka belanja pada tukang sayur untuk membeli tomat, sawi, kangkung, dan cabai.

3.homonimi => Lampu dikelas Andi sangat terang sehingga pak guru yang sedang menerangi pelajaran Bahasa Indonesia terlihat jelas.

4.polisemi => Andi sering mendengar kata-kata yang pedas dari gurunya ketika memakan ketoprak gurunya yang pedas.

5.antonimi => Andi suka bernyanyi lagu hitam-putih karya Rezandut.