Total Tayangan Halaman

Rabu, 09 Maret 2011

Cara Berpikir

Kesuksesan, sering kita dengar kata-kata sukses dan kita semua selalu berkeinginan untuk selalu sukses, kita mengharapkan sukses dalam segala hal yang hasilnya dapat memuaskan. “Successful people think differently than unsuccessful people”, ungkapan seperti ini menjelaskan bahwa ada perbedaan antara orang sukses dan yang belum sukses ialah dari cara berpikirnya. Bila ada kesuksesan maka akan ada kegagalan, maksud kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.
Tipe cara berpikir orang sukses dari buku John C. Maxwell, “Thinking For A Chance”, Warner Business Books (2003);
> Bottom line thinking not wishful thinking.
Berfokus pada hasil sehingga dapat meraih hasil berdasarkan potensi pemikiran yang dimiliki.
> Big picture thinking not small thinking.
Cara berpikir ini menjadikan mereka terus belajar, banyak mendengar dan terfokus sehingga cakrawala mereka menjadi luas.
> Creative thinking not restrictive thinking.
Proses berpikir kreatif ini meliputi: think-collect-create-correct-connect.
> Strategic thinking not random thinking.
sehingga simplifies, customize, antisipatif, reduce error and influence other dapat dilakukan.
> Realistic thinking not fantasy thinking.
Memungkinkan mereka meminimalkan risiko, ada target & plan, security, sebagai katalis dan memiliki kredibilitas.
> Reflective thinking not impulsive thinking.
Memungkinkan mereka memiliki integritas, clarify big picture, confident decision making.
> Shared thinking not solo thinking.
Berbagi pemikiran dengan orang lain untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
> Unselfish thinking not selfish thinking.
Memungkinkan mereka berkolaborasi dengan pemikian orang lain.
> Innovative thinking not popular thinking.
Menghindari cara berpikir yang awam untuk meraih sesuatu yang lebih baik.
> Focused thinking not scattered thinking.
sehingga dapat menghemat waktu dan energi, loncatan-locatan besar dapat mereka raih.
> Possibility thinking not limited thinking.
Mereka dapat berpikir bebas dan menemukan solusi bagi situasi yang dihadapi.

Cara manusia berpikir dapat mempengaruhi tindakan manusia sehari-hari. Russell L. Ackoff, seorang filsuf, berpendapat ada dua ide utama yang mendasari cara berpikir ilmiah tradisional. Ide pertama dapat didasarkan dari pemahaman bahwa semua fenomena dapat diterangkan dengan menggunakan hubungan sebab-akibat yang menyatakan bahwa setiap hal mempunyai penyebab jika penyebab tersebut perlu dan cukup. Cara berpikir ini tidaklah memadai sebab seringkali mustahil bagi kita untuk dapat menemukan hubungan sebab-akibat satu demi satu antar komponen dalam sistem. Ide kedua disebut reduksionis yang menyatakan bahwa segala sesuatu yang ada di dunia (serta setiap pengalaman tentang dunia) dapat direduksi, didekomposisi, disasembli, atau dibagi-bagi sehingga diperoleh bagian yang tak dapat lagi dibagi-bagi. Penyelesaian masalah dari setiap bagian ini dianggap dapat menyelesaikan keseluruhan masalah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar